Unsur-unsur Administrasi dan Organisasi
Manusia hidup tidak lepas dari administrasi dan organisasi. Sejak
lahir,bahkan sejak ada dalam kandungan, sampai mati manusia hidup dalam
keteraturan. Orang yang mengalami proses pengaturan atau penataan hidup yang baik,
hidupnya lebih tertata-teratur, bahagia, sehat, tenteram dan sebaliknya orang
yang hidup bebas tanpa aturan, tidak teratur, sangat mungkin merasakan hidup
tidak bahagia, tidak sukses atau merasa gagal dalam hidup. Banyak kelompok dan
organisasi yang mengatur hidup manusia seperti keluarga, organisasi dalam
masyarakat seperti RT, RW, pemerintah, sekolah, perguruan tinggi, perusahaan
atau instansi tempat kerja, lembaga agama, koperasi di mana orang menjadi
anggota. Orang yang dapat hidup, berbuat, bekerja, aktif di dalam organisasi
dengan mengikuti aturan yang berkembang dan diterapkan, cenderung hidup nyaman,
tenteram dan berhasil.
Unsur-unsur Administrasi
ADMINISTRASI
|
|
Unsur-unsur Administrasi sebagai Konsep
|
Unsur-unsur Administrasi sebagai Kegiatan
|
Organisasi
Manajemen
Komunikasi
Kepegawaian
Keuangan
Perbekalan
Perwakilan
|
Tataorganisasi
Tatapimpinan/Manajemen
Tatahubungan
Tatapersonalia
Tatakeuangan
Tataperbekalan
Tata Hubungan Masyarakat
|
1. Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, tanggungjawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu struktur atau susunan organisasi yang dapat digerakkan sebagai
suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Hasil dari
kegiatan pengorganisasian ini yaitu struktur organisasi beserta hubungan
wewenang dan tanggungjawabnya.
2. Manajemen adalah rangkaian kegiatan menentukan tujuan,
merencanakan, menggerakkan atau mengkoordinasi, dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan untuk menjamin pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Fungsi Manajemen
o Perencanaan kegiatan, menentukan hal-hal yang harus dikerjakan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah di tentukan serta cara-cara mengerjakanya
o Pembuatan keputusan, kegiatan melakukan pemilihan di antara berbagai
kemungkinan untuk menyelesaikan masala, penyelisishan, keraguan yang timbul
dalam kerjasama mencapai tujuan
o Pengarahan, kegiatan membimbing bawahan dengan jalan memberi perintah,
petunjuk, mendorong semangat kerja, menegakan disiplin memberikan teguran, agar
mereka dalam melakukan pekerjaan mengikuti arah yang telah di tetapkan
o Pengkoordinasian, kegiatan menghubung-hubungkan orang-orang dan tugas-tugas
sehingga terjamin adanya kesatuan atau keselarasan keputusan, kebijaksanaanm
tindakan, langkah, sikap serta timbulnya pertentangan
o Pengontrolan, kegiatan mengusahakan agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil
kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau ketentuan-ketentuan lain
yang telah di tetapkan
o Penyempurnaan, kegiatan memperbaiki segenap segi penataan agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efisien
- Tatakomunikasi atau tatahubungan adalah kegiatan berupa penyampaian pesan (data, informasi, keterangan, berita) mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang ada atau terjadi dalam rangka usaha kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
- Tatakepegawaian adalah perbuatan mengurus penggunaan tenaga kerja manusia yang berupa penentuan kebutuhan tenaga kerja, pencarian, pelamaran, pengujian, penerimaan, pengangkatan, penempatan, penggajian, penyejahteraan, pengembangan, pemutasian, promosi, dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka suatu usaha kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
- Tatakeuangan adalah perbuatan berupa penyusunan anggaran belanja, penentuan sumber biaya, cara pemakaian, pembukuan, dan pertanggungjawaban atas pembiayaan dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
- Tataperbekalan adalah kegiatan berupa pengadaan, pencatatan, pengaturan pemakaian, pemeliharaan, dan penyingkiran barang-barang dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
- Tatahubungan masyarakat adalah perbuatan mengusahakan saling pengertian dan hubungan baik antara suatu organisasi dengan masyarakat sekitarnya.
Dari uraian
administrasi tersebut dapat diketahui bahwa organisasi adalah unsur
administrasi.
Manusia sebagai Faktor Pembentuk Organisasi
Pertanyaan awal yang dapat diajukan tentang keberadaan organisasi ataupun
perusahaan adalah mengapa organisasi itu ada? Jawabnya karena manusia membentuknya.
Pertanyaan lebih lanjut yang bersifat agak kritis adalah mengapa manusia
membentuk atau mendirikan organisasi? Jawabannya karena manusia mempunyai
keinginan, cita-cita, tujuan, maksud, dan atau kebutuhan-kebutuhan tertentu
yang hendak diwujudkan dan dipenuhi dengan cara melakukannya tidak seorang diri
(sendiri) tetapi bekerjasama dengan orang-orang lain (sekelompok orang, dua
orang atau lebih).
Jadi pada awal mula adanya organisasi adalah karena
adanya keinginan, cita-cita, tujuan, maksud, dan atau
kebutuhan-kebutuhan manusia tetapi untuk mewujudkannya tidak dapat diusahakan
sendiri, dan harus mengajak atau melibatkan orang-orang lain.
Ada kebutuhan seseorang yang bisa diusahakan sendiri. Misalnya untuk
memenuhi keperluan makan, seseorang dapat mengusahakan penanaman jagung,
ketela, atau umbi-umbian sendiri. Kemudian memelihara, memanen, dan menyimpan
hasil perkebunan atau pertaniannya sendiri. Seseorang dapat mengolah
bahan-bahan makanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan makannya sendirian.
Tetapi manusia yang oleh Tuhan dianugerahi kelebihan dibanding mahluk
ciptaan lainnya, yaitu diberi akal budi, pikiran dan perasaan, telah
menyebabkan manusia mempunyai berbagai keinginan, cita-cita, tujuan, maksud,
dan kebutuhan-kebutuhan yang bervariasi atau kompleks, dan untuk mencapainya
harus mengajak atau melibatkan orang-orang lain. Ketika seseorang mengajak
seorang atau lebih untuk berpikir dan melakukan satu atau beberapa kegiatan,
inilah embrio berdirinya organisasi terbentuk. Pada waktu mereka
menetapkan keinginan atau kebutuhan, visi, tujuan, misi atau
kegiatan-kegiatan yang dipandang harus ada untuk mewujudkan atau memenuhi keinginan,
kebutuhan, visi ataupun tujuannya tersebut, membagi-bagi kegiatan, membentuk
unit-unit kerja, mengelompokkan kegiatan dan menyerahkannya pada orang-orang
tertentu atau unit-unit kerja untuk dilaksanakan, dan menentukan
pola hubungan antar orang atau unit-unit kerja, tanggungjawab dan wewenang,
ketika itulah organisasi lahir atau ada.
Begitulah latar belakang keberadaan organisasi. Dan karena keinginan,
cita-cita, visi, tujuan, atau kebutuhan manusia itu banyak dan beragam, maka
terbentuklah sekian banyak dan beragam jenis organisasi. Dan kita manusia hidup
di tengah-tengah multi organisasi, menjadi anggota, dan mungkin juga
pengurus lebih dari satu atau beberapa organisasi.
Jadi manusia adalah faktor inti yang membentuk organisasi. Pandangan bahwa
organisasi sebagai kumpulan orang menunjukkan bahwa terbentuknya organisasi
adalah karena adanya sekumpulan orang, yaitu dua orang atau lebih yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan, keinginan seperti meningkatkan usaha,
mememuhi kebutuhan ataupun mencapai visi dan tujuan yang diinginkannya.
Setiap orang mempunyai keinginan, kebutuhan, tujuan, atau cita-cita yang
ingin diwujudkan (dicapai). Namun karena setiap orang mempunyai keterbatasan
sumberdaya (pikiran, tenaga, uang, barang, informasi, kepercayaan dan
sebagainya) untuk mewujudnyatakan keinginan, kebutuhan, tujuan atau
cita-citanya tersebut, maka keterbatasan ini menggerakkannya untuk membina
hubungan dengan orang-orang lain yang memiliki keinginan, kebutuhan, tujuan
ataupun cita-cita yang sama. Sinergi atau kerjasama antar orang-orang yang
masing-masing memiliki potensi dan kemampuan sendiri-sendiri, membuat
orang-orang yang berkumpul dan bekerjasama tersebut memiliki energi yang lebih
besar dan lebih kuat. Dengan kerjasama ini orang-orang akan dapat mencapai
hasil kerja dan tujuan yang lebih besar. Sinergi atau kerjasama antar
orang-orang menjadi kekuatan pokok suatu organisasi.
Organisasi sebagai Sistem Kerjasama
Gambar sistem kerjasama tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. Setiap
organisasi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai atau diwujudkan. Tujuan
dicapai melalui pekerjaan-pekerjaan (aktivitas-aktivitas). Pekerjaan yang
dimiliki organisasi dikelompokkan dalam fungsi-fungsi dan setiap fungsi menjadi
tanggungjawab suatu unit kerja tertentu. Misalnya fungsi produksi dilakukan
oleh divisi produksi, fungsi pemasaran dilakukan oleh unit pemasaran, fungsi
keuangan dilakukan oleh bagian keuangan dan sebagainya. Setiap fungsi terdiri
dari beberapa tugas. Tugas ini yang dibagi-bagi atau diberikan kepada setiap orang
atau sekelompok orang untuk dilakukan. Kepada pimpinan unit ataupun setiap
petugas diberikan wewenang (otoritas) oleh atasannya sebagai tanda legalitas
(kesahan) untuk mengemban fungsi dan tugas-tugas. Pemberian wewenang ini
diwujudkan dengan pemberian surat keputusan pengangkatan pada suatu
jabatan atau sebagai petugas tertentu. Dengan suratkeputusan tersebut
seseorang memiliki tanggungjawab formal, dan diharapkan melaksanakan fungsi dan
tugasnya dengan segenap kemampuan dan kemauan yang dimiliki. Atasan yang telah
memberikan sebagian wewenangnya pada suatu saat akan meminta pertanggungjawaban
dari bawahannya, dan bawahan berkewajiban memberikan pertanggungjawaban baik
lisan ataupun tertulis sesuai permintaan dan ketentuan. Pertanggungjawaban
tersebut berbentuk penyampaian laporan pelaksanaan tugas-tugas atau fungsi.
Selanjutnya oleh atasan, laporan ini digunakan sebagai bahan evaluasi
pencapaian tujuan, dan bahan penetapan tujuan lebih lanjut pada periode
berikutnya.
Gambar 2
Sistem Kerjasama
Tujuan
|
||
Aktivitas
|
||
Fungsi
|
||
Tugas
|
||
Pelimpahan Wewenang
|
||
Permintaan Tanggungjawab
|
||
Kewajiban Bertanggungjawab
|
||
Pemberian Tanggungjawab
|
Unsur-unsur
Organisasi
Secara sederhana
organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama, dan ada tujuan
bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi
saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam
kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai
atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan
(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer
yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan
para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan
suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah
atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai
atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran
(budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat
adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi,
mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan
(Environment)
Faktor lingkungan
misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur
lingkungan, antara lain :
o
Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak
langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi
atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
o
Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah
komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
o
Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi.
Wilayah operasi dibedakan menjadi :
ü
Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis kegiatan atau macam
kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi
ü
Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah
teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.
ü
Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan)
yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
ü
Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,
persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus
dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai dengan
aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Kekayaan Alam
Yang termasuk dalam
kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi,
hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.
7. kerangka/kontruksimental
organisasi itu sendiri
Daftar Pustaka
1.Dhiedotorg. 2011. Pengertian definisi, arti, dan unsur-unsurnya. Di akses dari http://dhiedotorg.wordpress.com/2011/09/25/pengertian-definisi-arti-organisasi-dan-unsur-unsurnya/
2Sutarto,
DRS. 1982. Pengertian, kedudukan, dan
perincian ilmu administrasi (edisi revisi). Yogyakarta: Supersukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar